Sampai Berapa kali Peringatan Lagi hingga Kita Luluh?
(Apa kita Tunggu hingga di PHK?….)
Assalamu’alaykum WrWb..
Peringatan demi peringatan berlalu, ada yang berupa nasihat, ada yang berupa kejadian di depan mata kita, yang menimpa orang-orang sekitar kita, atau bencana alam, kematian, apa saja yang bisa diambil hikmahnya telah dilewati…
Rasanya banyak sekali kejadian yang bisa di jadikan ‘peringatan’ untuk kita.
Adakah peringatan yang menyangkut dalam kalbu kita hingga mampu merubah kita menjadi lebih baik,…??
Adakah nasehat yang menggedor hati kita, hingga kita ingin menata diri lagi..??
Adakah kejadian yang membuat kita ‘bergidik’ , hingga diam-diam kita meniatkan untuk menjauhkan diri dari dosa, dan meningkatkan ibadah..??
Adakah ‘hukuman’ yang menimpa orang terdekat kita, atas suatu dosa yang dia lakukan, yang ternyata diam-diam kitapun telah melakukan dosa yang sama..??
Sebenarnya ada…, banyak malahan…, tapi hanya menyentuh saat itu saja..sekejap…dan seiring dengan berjalannya segudang aktifitas duniawi kita, “sentilan rasa” itupun hilang begitu saja…. Jadi,..harus berapa peringatan lagi yang kita butuhkan untuk membuat kita benar-benar “tergerak”???
Simak dalil dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda: “Aku heran terhadap orang yang mengejar-ngejar keduniawian padahal maut selalu mengejar-ngejar pada nya. Aku juga heran pada orang yang lalai dari ibadah padahal dia tidak akan dilupakan Allah. Aku heran pada orang yang memenuhi mulutnya dengan tertawa padahal dia tidak mengetahui apakah perbuatannya membuat Allah Ridho atau Murka” (HR Ibnu ‘Adiy)
Nah, lantas..peringatan yang ukurannya seperti apa yang kita butuhkan untuk perubahan besar bagi diri kita???
Kita ini bagaikan ‘menantang’..seakan-akan kita meminta: “wahai Tuhanku…mana lagi peringatan yang lebih dahsyat yang bisa menggugahku mendekatiMu.” Kita memang sengaja berbuat kesalahan-kesalahan, menunggu peringatan pertama..kedua..ketiga..hingga akhirnya kitapun kena PHK (Pemutusan Hubungan Kepada Tuhan)…begitu bukan??
Simak firman Nya,“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta” (QS 20:124). Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Padahal, manusia akan lebih baik tersadar lantas beriman dikarenakan nikmat-nikmat Allah daripada sadar (iman) karena siksa/peringatan dari Allah…
Tinggal pilih,mau yang mana??
Mau yang Allah ridho atau murka..mau tersadarnya menunggu datangnya siksaan, atau cukup dengan nasehat yang ringan..untuk membuat kita tergerak??
Wass, De-eS,090211,06:15
Keren ^_^