Apakah wajar jika kita ini takut mati?
Apakah ketakutan itu mati menunjukkan bahwa keimanan kita kurang?
Apakah ketakutan akan mati menunjukkan bahwa kita kebanyakan dosa?
Saat terbangun malam, saat setelah mendengar berita-berita kematian, lantas saja ada terlintas pikiran ini, ya jujur saja saya akui bahwa memang saya takut akan kematian.. lantas saya pun bertanya-tanya apakah pikiran ini timbul karena amalan-amalan saya masih jauh dari bagus?
Aah…Tidak ada hubungan antara rasa takut mati dengan kualitas keimanan. Sepertinya semua orang pasti ada rasa takut mati, kecil maupun besar…
Toh malah bagus ada rasa takut mati, apalagi saat dalam kondisi sering berbuat dosa untuk akhirnya berhenti melakukan dosa …segera bertobat, dan akan Dia terima,
Rasa takut mati tidak akan memperlambat datangnya kematian, begitu juga rasa berani mati pun tidak akan mempercepat kematian..bila belum tiba waktunya. Tidak perlu pula ditantang..
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang tertentu waktunya..” (QS 3:145)
Ayo coba kita bahas..
Takut mati jika dikaitkan dengan keduniawian, membuat kita berhati-hati, tentunya. Misalnya kita berhati-hati dalam menjaga kesehatan takut akan penyakit yang mematikan.
Atau didalam perjalanan, kita berhati-hati dan menghindari hal-hal yang berbahaya karena takut akan terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan kematian. Manusiawi pula saat ketakutan karena alasan tidak siap meninggalkan keluarga, tentunya menjadikan kita akan memperbaiki kualitas hubungan dengan keluarga.
Apabila takut mati dikaitkan dengan akhirat, rasa ini justru menjadikan kita melaksanakan ibadah dengan jauh lebih baik lagi, lebih semangat.. kalaulah kita tahu atau sekedar membayangkan jika besok hari kita akan mati maka ibadah kita pada hari ini pasti akan lebih diperbagus.
“Beramallah utk duniamu seakan hidup selamanya.. dan beramallah untuk akhiratmu seakan kau mati esok hari”.
Tetapi jika takut mati dalam keadaan wajib jihad, ketakutan yang inilah yang paling buruk. mencintai dunia tetapi takut mati untuk mencapai mati syahid.
Simak ayat ini: “Orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga)…” (QS 22:58)
Masih bersyukur bagi siapa yang selalu mengingat mati, daripada yang sibuk dengan kesenangan-kesenangan hingga lupa perbaikan diri untuk menghadapi kematian. Sungguh sangat terlambat jika takut mati, mengingat mati, menyesali segala sesuatunya justru saat sudah menjelang menghadapi kematian itu sendiri. Saat dimana kita tidak lagi bisa memperbaiki amalan-amalan.
Nasehat baik ini perlu di terima, “Wahai anakku jika ada sesuatu yang tidak bisa kau pastikan bila dia datang maka persiapkan dirimu untuk menghadapinya sebelum dia mendatangimu sedang engkau dalam keadaan lengah” (nasehat Luqman kepada anaknya)
Simak juga firman Allah: “Katakanlah: Sesungguhnya maut yang kalian lari darinya itu pasti akan mendapati kalian lalu kalian semua akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada kalian apa-apa yang telah kalian lakukan.” (QS Al-Jumuah:8)
Persiapkan menghadapi mati, walaupun kita tidak merasa benar-benar siap,…
(Wass,De-eS, Ramadhan 1436/Juni 2015)
Tinggalkan komentar