Assalaamu’alaikum WrWb
Satu pelajaran lagi tentang “mengingat kematian”, telah saya dapatkan dari ta’ziyah tadi malam.
Untuk sekedar bermalam beberapa hari di luar kota saja, saya berusaha mempersiapkan bekal lebih dari cukup, diatur sebaik mungkin,karena saya kuatir nantinya akan kekurangan perbekalan saat sampai di tujuan.
Di atur dari jauh-jauh hari sebelumnya, dibuat jadwal sedemikian rupa, recheck-list sebelum hari “H”. Begitulah persiapan diri saya sendiri saat akan bermalam/pergi lintas kota atau lintas negeri yang akan kembali lagi ke tempat tinggal semula. Lalu, bagaimana bila “pergi” ini adalah lintas dunia/alam yang tidak akan “kembali” lagi?? Apa yang saya persiapkan untuk “kepergian” yang satu ini? Seharusnya, saya lebih detail lagi check-listnya, hal-hal yang kurang ‘nanti’ disana tidak bisa saya ‘beli’ di supermarket manapun. Karena yang kurang itu adalah ‘amalan’, bukan sabun, pasta gigi atau lain sebagainya.
Dari sini, dari sekarang, ingin saya menulis list apa-apa yang kurang, berevaluasi-diri, amalan apa yang ingin saya perbanyak, kesalahan/dosa apa yang masih mengikuti saya.
Rasulullah saw: ‘Orang yg pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal utk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang terus mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap rahmat Allah swt. (HR. At-Tirmudzi,hadits hasan)
Evaluasi(muhasabah) inipun harus ada aksi perbaikan untuk kehidupan akhirat. Karena muhasabah juga tidak akan berarti tanpa adanya tindak lanjutnya.
Yang dimaksud Rasulullah saw, dengan ‘orang yang lemah’,spt dikemukakan oleh Imam Al-Mubarakfuri:” Dia (orang yang lemah), bersamaan dengan lemahnya ketaatannya pada Allah dan selalu mengikuti hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan pada Allah, bahkan selalu berangan2 bahwa Allah akan mengampuni dosa2nya.
‘Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari (yaumul hisab). Bahwa hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia, sebelum mendapatkan hisab dari Allah SWT.
Tiap orang pada hari akhir akan datang menghadap Allah SWT dengan kondisi sendiri-sendiri untuk mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya,sesuai firman Allah [QS 19:95)
Dalam bulan Ramadhan ini,mari kita evaluasi amalan kita, dan membuat check-list apa amalan yang akan kita perbaiki dan kita pertajam. Sampaikan kami pd Ramadhan yang penuh berkah, ya Rabb,..
Wass,De-eS,210710,11:20
Alhamdulillah….kadang2 kita memang terlalu sibuk bersiap diri untuk “dunia”…melupakan persiapan untuk “akherat”…semoga ini menjadi peringatan yang tertanam dalam hati dan pikiran…InsyaAllah.