Beruntun berita duka itu datang…
Bisa dibilang keluarga kami masih dalam keadaan berduka ditinggal ibunda tercinta ( 5 Nov 2012), saat kemudian datang lagi berita duka itu… Kakak tertua kami akhirnya menyusul mama (18 Jan 2013) setelah 2 minggu dirawat di ICU… Yaa Robb, bila kami boleh memilih saat yang tepat menurut kacamata kami…rasanya tidak adil dia di’jemput ‘ sekarang, terlalu cepat.. Kalau boleh menawar…apa Kau bersedia menundanya barang sebentar…sampai kami semua siap saat dia tinggalkan. Masih terbayang saat kami berkumpul bersamanya, membicarakan acara 40-harian mama bahkan merancang acara liburan keluarga. Masih bercanda, saling melempar guyonan.., terbayang gaya-gayanya, atau celotehannya, masih melekat dibenak kami sapaannya setiap pagi di BBgrup..sekedar: “Pagi, bros n sis…”
Tetapi yaah itulah, saat ‘dijemput’ itu pasti datang. Tidak bisa ditolak,
siap tidak siap, semua yang berjiwa, pasti mati… “..kullu nafsin dzaaiqotul mauuts…” kita saja manusia yang tidak mengerti apa sebenarnya rahasiaNya…apa yang sudah Dia atur… Maunya kita, kita bisa merancang-rancang sendiri waktu yang tepat sesuai kondisi kita seolah-olah kita ini tau persis masa depan kita bagaimana.. Semua yang Dia tentukan pasti akhir-akhirnya akan kita sadari, itulah yang terbaik..
Mas Dhana meninggalkan kami pada hari istimewa, hari jumat… Ada dalil hadis tentang wafat di hari Jumat.( Mudah-mudahan inilah rahasiaNya untuk kakak kami tercinta.)..coba kita simak ini, dari Abdillah bin Amr berkata , Rasulullah SAW bersabda: “Tiada seorang muslim yang meninggalkan dunia di hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah menjaga kepadanya dari kerusakan kubur” (HR Tirmidzi) dalam bab orang yang mati pada hari Jumat. Subhanallah, harusnya saya/kami lega dia meninggalkan kami dalam keadaan amat baik dan pada hari baik. Dan seharusnya kami iri serta bertanya-tanya apa amalan kakanda tercinta ini yang tidak kami ketahui..selain shaum senin kamis, sholat sunnah dhuha.. Aah bila mungkin, ingin rasanya bertanya rahasia amalannya dan aah iya juga masih ingin berbagi banyak hal.
Sekarang kami yang ditinggalkanlah yang masih berjuang, memperbaiki diri, memperbaiki amalan, berharap bisa mati secara khusnul khotimah…justru mama dan mas Dhana sudah tenang ‘disana’.. Yah tugas kami kirimkan doa saja untuk mereka…,memohonkan diterimanya amalan ibadah mereka. Beratnya, iya berat…sedihnya, iya sedih..inilah ketentuanNya yang harus kita hambaNya terima… Dan kenyataannya memang, kita tidak kuasa apa-apa…
“Innalillahi maa akhodza wa lahu maa ‘a ‘tho wa kullu syai’in indahu bi ajalin musamman faltashbir waltahsib”
“Sesungguhnya semua yang Allah azza wa jalla ambil adalah milikNya begitu juga yang Allah berikan dan semua pemberian itu ada batas waktunya maka hendaklah kamu bersabar dan niatkanlah dengan kesabaran itu untuk meraih pahala Allah azza wa jalla”
Selamat jalan, mas Dhana…’jagain’ mama disana yaa,, temenin papa dan mba Dinny…” ‘nanti’ kita satuin makam kita sama-sama semua yuuk…(ajakannya terakhir saat kami ber6 selesai menguburkan mama bersatu dengan papa dan mba Dinny)” seakan-akan menunjukkan masih mau kompak dan gak mau berpisah dengan kami, adik-adiknya….
Yaa Robb ,Yaa Allah kuatkan kami yang ditinggal…
Wass, De-eS, 22 Jan 2013, 04:26
(Renungan saat masih berduka, hanya bisa khusnudzon billah)
Tinggalkan komentar