Assalamu’alaikum WrWb
Bismillaahir rohmaanir rohiim…
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut:64)
Dunia ini panggung sandiwara…bermacam-macam peran yang telah/yang sedang kita mainkan sesuai kehendak ‘sutradara’ terbesar yaitu Allah SWT, Sang Pencipta, Sang Penentu..pergantian peran itu menandakan tidak ada satupun yang abadi di dunia ini…peran yang satu berganti dengan peran yang lainnya bisa dalam waktu singkat atau waktu yang lama. Semua atas skenario kuasa-Nya. Sekarang, bagaimana kita harus menyikapi pergantian peran ini, dengan tidak menyesali peran yang ‘enak-enak’..yang telah diganti dengan peran yang ‘tidak enak’…atau sebaliknya tidak ‘terlena’, justru harus mensyukuri peran yang ‘enak-enak’ yang sedang kita mainkan….
Dengan bertambahnya umur saja, kita sudah berganti banyak peran, dari sebagai bayi, batita, balita, remaja…hingga umur dewasa..
Ada cerita kehidupan yang membuat kita sedih, banyak pula yang membuat kita bahagia. Kebanyakan dari kita, ada yang bisa mengambil ‘cerita’ masa-masa lalu sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik, tetapi banyak juga yang masih bermain-main dengan peran berpura-pura…mereka terlena dengan peran mereka. Peringatan demi peringatan bahkan ayat-ayat Allah yang ditujukan pada mereka hanya sebagai “tulisan tidak bermakna”, atau malah ayat-ayat itu dijadikan olok-olokan, diplesetkan atau diartikan semau gue, disesuaikan dengan kondisi mereka saja. .. Lihat firman Allah, QS Al-Jatsiyah:35.: “…itu karena sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olok dan kamu telah “ditipu” oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan darinya dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat”.
Tidak diberi kesempatan bertaubat??…ya Rabb…jauhkan kami dari yang demikian itu…
Simak juga dalil ini, Rasulullah saw.: “Tidak ada aku dan dunia ini seperti yang naik kendaraan yang bernaung di bawah pohon, dan berangkat meninggalkan naungannya” (HR Ibnu Majah), artinya kita hanyalah seperti seorang musafir (hidup didunia), yang mempunyai tujuan akhir yaitu akhirat…,itulah kehidupan yang kekal, yang tak akan lenyap dan tiada henti. Mari persiapkan bekal kita untuk menuju kesana..kita akan mendapatkan kebahagiaan akhirat dengan menyucikan diri serta lurus dalam ketaatan pada Allah swt.
Tinggalkan komentar