Assalamu’alaikum wr wb
Bismillahir rohmaanirohiim…
فَاذْكُرُوا ءَالَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ…..
QS Al-Araaf 69:”. ….maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung”..
Manusia sebaiknya sadar lantas beriman disebabkan nikmat-nikmat Allah, daripada sadar (iman) disebabkan siksa Allah.
Bermacam-macam kesadaran manusia, yaitu:
1. Mengakui kesalahan, menyadari kekeliruan disebabkan membaca hukum-hukum/aturan-aturan, segera menjadi sadar dan beriman.
2. Mengakui kesalahan karena mendapat/mendengar nasihat dari orang lain, tergerak dan lantas menjadi sadar, beriman.
3. Mengakui kesalahan, tersadar karena melihat orang terdekatnya terkena musibah/peringatan dari Allah.
4. Mengakui kesalahan karena adzab dikirim/ditimpakan pada orang tersebut (sudah tidak mempan dinasehati, tidak bergeming dibacakan Al-Quran dan lain-lain)
5. Mengakui kesalahan karena Allah telah mendatangkan kematian.
Contoh dari No. 1-3, bentuk kesadaran yang masih bisa mendatangkan manfaat, masih sempat dan bisa memperbaiki diri, sedangkan yang no. 4-5 bentuk kesadaran yang masuk kategori terlambat. Tidak bisa atau terlambat untuk memperbaiki amalan-amalan sebagai bekal hari akhirat. Naudzubillahi min dzalik.
Hendaknya kita menjadi hambaNya yang senantiasa “peka” dengan nasihat-nasihat yang kita terima, ceramah-cermah yang kita dengar, maupun kejadian-kejadian di sekitar kita yang bisa kita ambil hikmah pelajarannya.
Maha benar Allah dengan segala firman2Nya.
Wass , De-es, 5ramadhan1431
(Tadarusan)
Contoh no 1-3 = “Hidayah”?
Haddduhhhhhhh,,,,,